March 30, 2013

Sekelebat malam

Selama 17 tahun hidup di Yogyakarta, aku sama sekali nggak familier sama keadaan Yogyakarta di malam Minggu, cupu banget kan. Eh kesempatan seminggu yang lalu -sekalian ikut ngerayain Earth Hour, aku bisa jalan-jalan di sekitar Jalan Malioboro. Jadi turis di kampung sendiri, miris. Dan ya, aku memutuskan aku nggak begitu benci dengan ramainya suasana di malam Minggu karena ternyata ramainya yang luar biasa itu juga meyimpan daya tarik luar biasa.




Malam itu, aku dan teman-teman tertarik buat masuk ke Monumen Serangan Umum 1 Maret, ngelanggar  peraturan sebenarnya, terus akhirnya bereksperimen sedikit. Nggak buruk lah. Tapi bagian lompat pagarnya jangan ditiru ya. 








Bye.

March 18, 2013

Mendung Menggantung



Ketep, Magelang, Jawa Tengah, bareng anak-anak Padmanaba 69 & 70, didera kabut dan hujan, mengalamai kram pantat yang nggak ada habisnya, tapi perjalanan ini adalah perjalanan yang paling taktunggu.
Oke, jadi sebenarnya saya libur seminggu kemarin sampai Hari Selasa besok ini gara-gara kelas XII lagi ujian sekolah. Rencana-rencana berwisata datang dan pergi selama itu, tapi hampir nggak ada yang kelakon kecuali ini. Nasib.


Pagi ini kami berangkat jam 10 tepat dari Kotabaru, lewat Jalan Magelang kemudian menuju ke timur lewat Jalan Mungkid-Boyolali (masuk di Blabak) sampai akhirnya bertemu jalan masuk Ketep Pass (petunjuk jalan terpampang jelas sepanjang jalan, lokasi sudah ter-tagging di Google Map juga). Perjalanan kurang lebih makan waktu 1,5 jam, cukup melelahkan karena medan Jalan Mungkid-Boyolali yang khas pegunungan dan kondisinya sudah tidak apik.


Dengan tarif masuk Ketep Pass Rp 7.000,00 per orang, pengunjung dapat menikmati Museum Gunung Merapi, Gardu Pandang, dan Volcano Theatre, semuanya didukung fasilitas pendukung seperti Mushola, Toilet, Lahan Parkir, kios cenderamata dan warung makan yang semuanya dikelola dengan baik.


Ketep Pass sebenarnya terkenal karena di sini pengunjung bisa menikmati pemandangan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Sayangnya, siang tadi mendung menggantung di langit menutupi puncak kedua gunung tersebut. Yah kami harus puas melihat sebagian kecil keindahan mereka yang tidak tersembunyi. Kami singgah nggak begitu lama, berfoto, mengisi perut, sholat dhuhur, kemudian kabut menyelimuti daerah Ketep sehingga kami akhirnya memutuskan untuk pulang saja.