"I want to do
good in the exam"
Tapi setelah
teringat nilai KKM, langsung malas belajar.
"I don't want
to do this anymore"
Sendirinya
menganggap keberhasilan nggak bisa diukur hanya dari nilai akhir yang
terpampang di jawaban ujian, di lembar pengumuman remidial, di raport
semesteran, dan di mana aja itu dituliskan.
Digit-digit itu bukan ukuran, sakjane, apa sih yang bisa mengukur ilmu secara keseluruhan?
Kalau masalah penghargaan, proses mendapatkan
ilmu lah yang lebih pantas untuk dihargai, bukannya angka
pengakuan.
Unfortunately, that's how the system works.
What do you think?
No comments:
Post a Comment