Ketep, Magelang,
Jawa Tengah, bareng anak-anak Padmanaba 69 & 70, didera kabut dan hujan,
mengalamai kram pantat yang nggak ada habisnya, tapi perjalanan ini adalah
perjalanan yang paling taktunggu.
Oke, jadi sebenarnya
saya libur seminggu kemarin sampai Hari Selasa besok ini gara-gara kelas XII
lagi ujian sekolah. Rencana-rencana berwisata datang dan pergi selama itu, tapi
hampir nggak ada yang kelakon kecuali
ini. Nasib.
Pagi ini kami
berangkat jam 10 tepat dari Kotabaru, lewat Jalan Magelang kemudian menuju ke
timur lewat Jalan Mungkid-Boyolali (masuk di Blabak) sampai akhirnya bertemu
jalan masuk Ketep Pass (petunjuk jalan terpampang jelas sepanjang jalan, lokasi
sudah ter-tagging di Google Map juga). Perjalanan kurang lebih makan waktu 1,5
jam, cukup melelahkan karena medan Jalan Mungkid-Boyolali yang khas pegunungan
dan kondisinya sudah tidak apik.
Dengan tarif masuk Ketep
Pass Rp 7.000,00 per orang, pengunjung dapat menikmati Museum Gunung Merapi,
Gardu Pandang, dan Volcano Theatre, semuanya
didukung fasilitas pendukung seperti Mushola, Toilet, Lahan Parkir, kios cenderamata dan warung makan yang semuanya dikelola dengan baik.
Ketep Pass
sebenarnya terkenal karena di sini pengunjung bisa menikmati pemandangan Gunung
Merapi dan Gunung Merbabu. Sayangnya, siang tadi mendung menggantung di langit
menutupi puncak kedua gunung tersebut. Yah kami harus puas melihat
sebagian kecil keindahan mereka yang tidak tersembunyi. Kami singgah nggak begitu lama, berfoto, mengisi perut, sholat dhuhur, kemudian kabut menyelimuti daerah
Ketep sehingga kami akhirnya memutuskan untuk pulang saja.
No comments:
Post a Comment